Belajar “Perkalian Dua Bilangan” yuuukk!!!
Tunggu apa lagi silahkan DOWNLOAD DISINI!!!!
Belajar “Perkalian Dua Bilangan” yuuukk!!!
Tunggu apa lagi silahkan DOWNLOAD DISINI!!!!
Mau tau program “Penjumlahan Dua Bilangan” seperti pada gambar, silahkan klik DISINI!!!!
HIMPUNAN
JENIS-JENIS HIMPUNAN
Contoh : 1, 4, 7, 10, 13, … +3 +3 +3 +3 Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya ditambah 3. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 3 atau b =3. b. 2, 8, 14, 20, … +6 +6 +6 Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya ditambah 6. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 6 atau b = 6.
RUMUS SUKU KE-N BARISAN ARITMETIKA
Un = Suku ke-n b = beda = selisih 2 suku yang berdekatan = U n – U n-1 a = U 1 = Suku = bilangan pada urutan pertama
Contoh 1 : Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan –3, 2, 7, 12, …. Jawab: – 3, 2, 7, 12, … Suku pertama adalah a = –3 dan bedanya b = 2 – (–3) = 5. Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh : U = –3 + (n – 1)5. Suku ke-8 : U = –3 + (8 – 1)5 = 32. Suku ke-20 : U = –3 + (20 – 1)5 = 92.
Contoh 2 : Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, …, 40. Tentukan banyak suku barisan tersebut. Jawab: Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, …, 40. Dari barisan tersebut, diperoleh a = –2, b = 1 – (–2) = 3,dan U = 40. Rumus suku ke-n adalah U = a + (n – 1)b sehingga; 40 = –2 + (n – 1)3 40 = 3n – 5 3n = 45 Karena 3n = 45, diperoleh n = 15. Jadi, banyaknya suku dari barisan di atas adalah 15.
Deret Aritmatik Sn = U 1 + U 2 + U 3 + …+ U n b = beda = selisih 2 suku yang berdekatan = U n – U n-1 a = U 1 = Suku = bilangan pada urutan pertama Sn = Jumlah suku pertama sampai dengan suku ke-n = Jumlah n buah suku pertama
Contoh soal 3 Pada hari ke 15 seorang petani memetik mangga sebanyak 100 buah pada hari ke 7 sebanyak 172 buah. Jika jumlah mangga yang dipetik mengikuti barisan aritmatika banyak mangga yang dipetik selama 5 hari pertama adalah … A. 1040 B. 754 C. 540 D. 475 E. 226
Jawab Dik. U7 = 172 U15 = 100 Dit : S5 Un = a + (n-1)b U7 è a + 6b è= 172 U15 a + 14b = 100 -8b = 72 èb = -9 U7 a + 6.-9 = 172 a = 172 +54 = 226 S5 = =2,5(226-36) =2,5(190) =475
RUMUS SUKU KE-N BARISAN GEOMETRI
Un = Suku ke-n a = suku pertama r = rasi , perbandingan 2 suku yang berdekatan = U n / U n-1
CONTOH 1 Tentukan suku ke- 10 dari barisan geometri 1,3,9,27,….. Jawab : a = 1 r = 3 n= 10
Deret geometri BENTUK UMUM DERET GEOMETRI
r = rasio = perbandingan 2 suku yang berdekatan = U n / U n-1 a = U 1 = Suku = bilangan pada urutan pertama Un = Suku ke-n = bilangan pada urutan ke-n = a.r n-1 Sn = Jumlah suku pertama sampai dengan suku ke-n = Jumlah n buah suku pertama = U1 + U2 + U3 + …+ Un = S~ = Jumlah tak hingga deret geometri turun =
Contoh soal Kertas yang dibutuhkan Maher untuk menggambar setiap minggu 2 berjumlah 2 kali lipat dari minggu sebelumnya. Jika minggu pertama maher membutuhkan 20 kertas. Banyak kertas yang dipergunakan selama 6 minggu adalah … A. 620 B. 310 C. 256 D. 64 E. 20
Dik. U1 = a = 10 r = 2 Dit S 6 S 6 = a. r n -1 = 10. 2 5 – 1 = 10. 31 = 310 r -1 2 -1 Jumlah selama 6 minggu = 310 lembar
PELUANG
1. Aturan Perkalian
Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Algi, Bianda, dan Cahyadi akan dipilih untuk menjadi ketua kelas, sekretaris, dan bendahara dengan aturan bahwa seseorang tidak boleh merangkap jabatan pengurus kelas. Banyak cara 3 orang dipilih menjadi pengurus kelas tersebut akan dipelajari melalui uraian berikut.
Amati Gambar di atas!
a. Untuk ketua kelas (K)
Posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang, yaitu Algi (A), Bianda (B), atau Cahyadi (C).
Jadi, posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara.
b. Untuk Sekretaris (S)
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang maka posisi sekretaris hanya dapat dipilih dari 2 orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
c. Untuk Bendahara (H)
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya ada satu pilihan, yaitu dijabat oleh orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidat adalah
3 × 2 × 1 = 6 cara.
Uraian tersebut akan lebih jelas apabila mengamati skema berikut.
Misalkan,
• operasi 1 dapat dilaksanakan dalam n1 cara;
• operasi 2 dapat dilaksanakan dalam n2 cara;
• operasi k dapat dilaksanakan dalam nk cara.
Banyak cara k operasi dapat dilaksanakan secara berurutan adalah
n = n1 × n2 × n3 … × nk.
Contoh:
Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang tekong, apit kiri, dan apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas SEA GAMES jika tidak ada posisi yang rangkap? (Tekong adalah pemain sepak takraw yang melakukan sepak permulaan).
Jawab:
• Untuk posisi tekong.
Posisi tekong dapat dipilih dengan 15 cara dari 15 atlet pelatnas yang tersedia.
• Untuk posisi apit kiri.
Dapat dipilih dengan 14 cara dari 14 atlet yang ada (1 atlet lagi tidak terpilih karena menjadi tekong).
• Untuk posisi apit kanan.
Cara untuk memilih apit kanan hanya dengan 13 cara dari 13 atlet yang ada ( 2 atlet tidak dapat dipilih karena telah menjadi tekong dan apit kiri).
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih posisi dalam regu sepak takraw adalah 15 × 14 × 13 = 2.730 cara.
2. Faktorial
Anda telah mempelajari, banyak cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidat adalah 3 × 2 × 1 = 6 cara.
Selanjutnya, 3 × 2 × 1 dapat dinyatakan dengan 3! (dibaca 3 faktorial). Jadi,
Dengan penalaran yang sama
4! = 4 × 3 × 2 × 1 = 4 × 3! = 4 × 6 = 24
5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 5 × 4! = 5 × 24 = 120
6! = 6 × 5! = 6 × 120 = 720
BILANGAN BULAT
1. Pengertian Bilangan Bulat
Coba kalian ingat kembali materi di tingkat sekolah dasar mengenai bilangan cacah. Bilangan cacah yaitu 0, 1, 2, 3, …. Jika bilangan cacah tersebut digambarkan pada suatu garis bilangan, apa yang kalian peroleh?
Seseorang berdiri di atas lantai berpetak. Ia memilih satu garis lurus yang menghubungkan petak-petak lantai tersebut. Ia berdiri di satu titik dan ia namakan titik 0.
Garis pada petak di depannya ia beri angka 1, 2, 3, 4, …. Jika ia maju 4 langkah ke depan, ia berdiri di angka +4. Selanjutnya, jika ia mundur 2 langkah ke belakang, ia berdiri di angka +2. Lalu ia mundur lagi 3 langkah ke belakang. Berdiri di angka berapakah ia sekarang? Di angka berapa pulakah ia berdiri, jika ia mundur lagi 1 langkah ke belakang?
Perhatikan bahwa posisi 4 langkah ke depan dari titik nol (0) dinyatakan dengan +4. Demikian pula posisi 2 langkah ke depan dinyatakan dengan +2. Oleh karena itu, posisi 4 langkah ke belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –4. Adapun posisi 2 langkah ke belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –2.
Pasangan-pasangan bilangan seperti di atas jika dikumpulkan akan membentuk bilangan bulat. Tanda + pada bilangan bulat biasanya tidak ditulis. Kumpulan semua bilangan bulat disebut himpunan bilangan bulat dan dinotasikan dengan:
B = {…, –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, …}
2. Letak Bilangan Bulat pada Garis Bilangan
Pada garis bilangan, letak bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai berikut.
Pada garis bilangan di atas, bilangan 1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan bulat positif, sedangkan bilangan –1, –2, –3, –4, –5, … disebut bilangan bulat negatif.
Bilangan bulat positif terletak di sebelah kanan nol, sedangkan bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri nol.
Operasi Perkalian dan Pembagian Desimal
Perkalian:
Tips : 1 . Hilangkan tanda koma.
2. Kalikan seperti biasa.
3. Kembalikan tanda koma (sesuai dengan jumlah koma pada soal)
contoh : 1,5 x 0,3 = …
15 x 3 = 45
1,5 ( satu angka di belakang koma ), 0,3 ( satu angka di belakang koma )
jumlahkan 1 + 1 = 2, maka hasil perkalian menjadi 0,45 (hitung 2 (dua) angka dari belakang)
Pembagian:
Tips : 1. Hilangkan tanda koma.
2. Bagi seperti biasa.
3. Kembalikan tanda koma (selisih jumlah koma soal)
contoh : 1,25 : 0,5 = …
125 : 5 = 25
1,25 ( dua angka di belakang koma ), 0,5 ( satu angka di belakang koma )
selisihkan 2 – 1 = 1, maka hasil perkalian menjadi 2,5 (hitung 1 (satu) angka dari belakang).
Mencari KPK Dua Bilangan dengan Cepat
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) bisa dicari dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menuliskan kelipatan dari bilangan yang akan dicari KPKnya.
Contoh: KPK dari 18 dan 24 adalah …
Jawab:
Kelipatan dari 18 adalah: 18, 36, 54, 72, 90, …
Faktor dari 24 adalah: 24, 48, 72, 96, …
Kelipatan yang bersekutu adalah 72. KPK adalah 72
2. Dengan menuliskan faktorisasi prima bilangan yang akan dicari KPKnya.
Dengan syarat:
Dari contoh di atas, maka:
Faktorisasi prima dari 18 = 2 x 32
Faktorisasi prima dari 24 = 23 x 3
KPK = 23 x 32 = 8 x 9 = 72
3. Dengan menggunakan tabel.
Dengan syarat,kalikan seluruh bilangan primanya.
Dari soal di atas:
18 | 24 | |
2← | 9 | 1 |
2← | 9 | 6 |
2← | 9 | 3 |
3← | 3 | 1 |
3← | 1 | 1 |
Maka KPK = 23 x 32 = 72
4. Ini cara tercepat, walaupun masih memiliki syarat.
Caranya adalah dengan mengalikan kedua bilangan yang dicari KPKnya, kemudian bagi dengan FPBnya
Dari soal di atas, maka FPB = 24 – 18 = 6
maka KPK = (18 x 24) / 6 = 72
Sekarang coba tentukan KPKnya (waktu 10 detik!)
Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri.
Macam-macam bangun datar:
SEGITIGA
Jenis-jenis segitiga :
a2 + b2 = c2
a : sisi datar
b : sisi tegak
c : sisi miring
Rumus Keliling segitiga
Keliling = panjang sisi 1 + panjang sisi 2 + panjang sisi 3
Rumus Luas Segitiga
Luas = alas x tinggi
2
PERSEGI
Persegi adalah bangun datar yang dibatasi 4 sisi yang sama panjang.
Mempunyai 4 titik sudut.
Mempunyai 4 sudut siku-siku 90⁰.
Mempunyai 2 diagonal yang sama panjang.
Mempunyai 4 simetri lipat.
Mempunyai 4 simetri putar.
Rumus Keliling Persegi
Keliling = 4 x sisi
Rumus Luas Persegi
Luas = sisi x sisi
PERSEGI PANJANG
Rumus Keliling Persegi Panjang
Keliling = 2 x ( panjang + lebar )
Rumus Luas Persegi Panjang
Luas = panjang x lebar
JAJARAN GENJANG
Rumus Keliling Jajaran Genjang
Keliling = 2 x ( panjang + lebar )
Rumus Luas Jajaran Genjang
Luas = panjang x tinggi
BELAH KETUPAT
Rumus Keliling Belah Ketupat
Keliling = 4 x sisi
Rumus Luas Belah Ketupat
Luas = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
LAYANG-LAYANG
Rumus Keliling Layang-Layang
Keliling = 2 x ( sisi panjang + sisi pendek )
Rumus Luas Layang-Layang
Luas = diagonal 1 x diagonal 2
2
TRAPESIUM
Rumus Keliling Trapesium
Keliling = jumlah keempat sisinya
Rumus Luas Trapesium
Luas = jumlah sisi sejajar x tinggi
2
LINGKARAN
Rumus Hubungan Diameter (d) dan Jari-Jari (r)(r)
Diameter (d) = 2 x jari-jari
Jari-jari (r) = ½ diameter
Rumus Hubungan Busur, Juring, dan Sudut Pusat
Panjang Busur AB = besar sudut AOB X keliling lingkaran
360⁰
Rumus Keliling Lingkaran
Keliling = π x diameter
π = 3,14 ( 22 )
7
Rumus Luas Lingkaran
Luas = π x jari-jari x jari-jari
Luas = π r2
π = 3,14 ( 22 )
7